mahasiswa D-IV Teknik Elektronika Telekomunikasi

Sunday, October 2, 2016

Laporan Manajemen Jaringan ~ Dynamic Routing

Laporan Manajemen Jaringan

Dynamic Routing
a.Tujuan : dapat menghubungkan pc1 dan pc 2 menggunakan dynamic routing
b.Dasar Teori :
Routing adalah proses pengiriman data dari suatu perangkat ke perangkat lainnya walaupun berbeda jaringan. Perangkat routing disebut dengan Router. Pada praktikum perangkat yang kita gunakan sebagai routernya adalah mikrotik. Konsep routing adalah hal yang utama pada lapisan internet di jaringan TCP/IP. Hal ini karena pada lapisan internet terjadi proses pengalamatan. Data-data dari device yang terhubung ke internet dikirim dalam bentuk datagram, yaitu paket data yang didefinisikan oleh IP. Datagram memiliki alamat tujuan paket data. Internet Protokol memeriksa alamat ini untuk menyampaikan datagram dari device asal ke device tujuan. Jika alamat tujuan datagram tersebut terletak satu jaringan dengan device asal, datagram tersebut langsung disampaikan.Jika alamat tujuan datagram tidak terdapat di jaringa yang sama, datagram akan disampaikan kepada router yang paling tepat.Routing adalah proses pengiriman data maupun informasi dengan meneruskan paket data yang dikirim dari jaringan satu ke jaringan lainnya. Dengan kata lain, fungsi routing yaitu menghubungkan suatu jaringan yang berbeda segmen agar bisa mengirim paket data (saling berkomunikasi).Static RoutingStatic Routing adalah routing yang dilakukan secara manual oleh admin jaringan. Routing static merupakan routing yang paling sederhana yang dapat dilakukan pada jaringan komputer. Menggunakan routing statik yaitu berarti mengisi setiap entri pada forwarding table di setiap router yang berada didalam jaringan. Dynamic Routing Dynamic Routing adalah routing yang dilakukan secara otomatis oleh sebuah router. Router membuat table routing secara otomatis, dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga saling berhubungan dengan router lainnya. Dynamic routing merubah isi table routing secara otomatis tergantung dari keadaan jaringan. Dengan kata lain, router akan mengetahui keadaan terakhir dalam jaringan dan mampu meneruskan data ke arah yang benar. Kesimpulannya, Routing dinamik adalah pengisian data routing secara otomatis pada tablerouting. Dynamic Router mempelajari sendiri Rute yang terbaik yang akan ditempuhnya untuk meneruskan paket dari sebuah jaringan ke jaringan lainnya. Dalam dinamik router, Admin hanya menentukan bagaimana router mempelajari paket, otomatis router akan mempelajarinya sendiri. Rute pada dinamik routing akan berubah sesuai dengan yang dipelajari oleh router.

Macam-macam Routing Dynamic:

- RIP (Routing Information Protocol)
- IGRP (Internal Gateway Routing Protocol)
- OSPF (Open Shortest Path First)
- EIGRP (Enhanced Internal Gateway Routing Protocol)
- BGP (Border Gateway Protocol)


Open Shortest Path First (OSPF) adalah sebuah protokol routing otomatis (Dynamic Routing) yang mampu menjaga, mengatur dan mendistribusikan informasi routing antar network mengikuti setiap perubahan jaringan secara dinamis. Pada OSPF dikenal sebuah istilah Autonomus System (AS) yaitu sebuah gabungan dari beberapa jaringan yang sifatnya routing dan memiliki kesamaan metode serta policy pengaturan network, yang semuanya dapat dikendalikan oleh network administrator. Dan memang kebanyakan fitur ini diguakan untuk management dalam skala jaringan yang sangat besar. Oleh karena itu untuk mempermudah penambahan informasi routing dan meminimalisir kesalahan distribusi informasi routing, maka OSPF bisa menjadi sebuah solusi. OSPF termasuk di dalam kategori IGP (Interior Gateway Protocol) yang memiliki  kemapuan Link-State dan Alogaritma Djikstra yang jauh lebih efisien dibandingkan protokol IGP yang lain. Dalam operasinya OSPF menggunakan protokol sendiri yaitu protokol 89. Cara Kerja OSPF Berikut adalah sedikit gambaran mengenai prinsip kerja dari OSPF: 
Setiap router membuat Link State Packet (LSP)
Kemudian LSP didistribusikan ke semua neighbour menggunakan Link State Advertisement (LSA) type 1 dan menentukan DR dan BDR dalam 1 Area.
Masing-masing router menghitung jalur terpendek (Shortest Path) ke semua neighbour berdasarkan cost routing.
Jika ada perbedaan atau perubahan tabel routing, router akan mengirimkan LSP  ke DR dan BDR melalui alamat multicast 224.0.0.6
LSP akan didistribusikan oleh DR ke router neighbour lain dalam 1 area sehingga semua router neighbour akan melakukan perhitungan ulang jalur terpendek.
Konfigurasi OSPF - Backbone Area
OPSF merupakan protokol routing yang menggunakan konsep hirarki routing, dengan kata lain OSPF mampu membagi-bagi jaringan menjadi beberpa tingkatan. Tingakatan-tingkatan ini diwujudkan dengan menggunakan sistem pengelompokan yaitu area.
OSPF memiliki beberapa tipe area diantaranya:
- Bakcbone - Area 0 (Area ID 0.0.0.0) -> Bertanggung jawab mendistribusikan informasi routing antara non-backbone area. Semua sub-Area HARUS terhubung dengan backbone secara logikal.
- Standart/Default Area -> Merupakan sub-Area dari Area 0. Area ini menerima LSA intra-area dan inter-area dar ABR yang terhubung dengan area 0 (Backbone area).
- Stub Area -> Area yang paling "ujung". Area ini tidak menerima advertise external route (digantikan default area).
    - Not So Stubby Area -> Stub Area yang tidak menerima external route (digantikan default          route) dari area lain tetapi masih bisa mendapatkan external route dari router yang masih             dalam 1 area.
Routing Information Protocol (RIP) adalah merupakan routing protocol yang sangat sederhana dan masuk kategori Interior Gateway Protocol. RIP merupakan routing protocol dengan algorithma routing distance vector atau routing protocol yang hanya melihat arah dan jarak untuk menuju suatu jaringan tujuan. RIP tidak memiliki peta yang lengkap tentang jaringan yang ada.
RIP menggunakan hop count sebagai metric dan link dengan hop count terkecil yang akan menjadi link terbaik (best path). Router-router yang menjalankan RIP akan saling bertukar informasi dengan router tetangganya (neighbor). Informasi yang dipertukarkan adalah tabel routing miliknya, dengan kata lain sebuah router akan mengirimkan tabel routingnya ke neighbour router.
RIP terdiri dari beberapa versi, yaitu
RIPv1, merupakan routing protocol jenis classfull dan akan mengirimkan tabel routingnya secara broadcast
RIPv2,  merupakan routing protocol jenis classless, akan mengirimkan tabel routingnya secara multicast dan memiliki fitur authentication.
RIPng (RIP Next Generation), digunakan pada jaringan IPv6.

Perbedaan Ospf dan RIP



C.Praktikum
Langakah -langkah

1. nyalakan PC dan Mikrotik, hubungkan pc dan mikrotik dengan kabel ethernet
2. Matikan Firewall pc
3. Daftar kan IP PC sesuai dengan topologi di atas.


4. kemudian masuk ke jendela winbox, pastikan lampu port pada mikrotik menyala sesuai dengan port yang masuk pada PC >> IP >> add address. masukkan ip adddress 192.168.16.1/24


5. daftar kan juga IP Network Jaringan tersebut 192.168.16.0 
6. Lakukan juga terhadap PC 2 dan Mikrotik 2
7. Hubungkan Mikrotik 1 dan Mikrotik 2 dengan port yang sama menggunakan kabel ethernet
8. Kemudian masuk ke Routing >> OSPF >> Network >>add backbone 192.168.16.0/24 dan 200.200.200.0/24

9. coba lakukan tes ping. tes ping ke gateway sendiri, backbone sendiri, backbone teman, gateway teman, dan pc teman.

Hasil tes Ping

10. kemudian coba lakukan dinamic routing menggunakan RIP
dengan cara yang sama
Routing >> RIP >> daftar kan backbone nya




kemudian coba lakukan tes ping 

Hasil


D. Analisa
Praktikum Manajemen Jaringan tentang Dinamic Routing bertujuan agar kita dapat membangun koneksi dengan mode routing secara dinamik. pada pembahasan sebelumnya, kita sudah membahas static routing. pada dinamik routing 

Share:

0 komentar:

Post a Comment

putrilestari. Powered by Blogger.

Viewers

Add Me ON

About me

Subscribe

Pages